Home » , , , , , » Apa Itu Carry Trade Yen? Pendulum di Balik Ambruknya Pasar Keuangan

Apa Itu Carry Trade Yen? Pendulum di Balik Ambruknya Pasar Keuangan

 

Mata uang Yen Jepang (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Mata uang Yen Jepang (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu strategi investasi disebut-sebut menjadi bagian dari sejumlah alasan ambruknya pasar keuangan global. Strategi tersebut memanfaatkan rendahnya nilai tukar mata uang tertentu.

Carry trade adalah jenis perdagangan yang melibatkan investor meminjam mata uang negara yang suku bunganya rendah, seperti Jepang atau Tiongkok, dan menggunakannya untuk berinvestasi dalam mata uang yang suku bunganya lebih tinggi, seperti Meksiko.

Yen telah menjadi mata uang pendanaan paling populer dalam beberapa tahun terakhir karena suku bunga Jepang yang sangat rendah. Negara ini baru keluar dari suku bunga negatif pada bulan April, beberapa tahun setelah bank sentral negara-negara Barat mulai secara agresif menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Kesuksesan carry trade bergantung pada mata uang pinjaman yang tetap murah dan volatilitas pasar yang tetap rendah. Kedua faktor tersebut telah merugikan investor dalam beberapa pekan terakhir karena nilai tukar yen melonjak dan pasar dilanda ketidakstabilan.

Seberapa besar pasar carry trade yen?

Hal ini tidak mungkin diestimasi secara pasti karena transaksi mata uang tidak dilacak secara terpusat seperti perdagangan di pasar saham. Namun ada beberapa cara untuk menilai popularitasnya.

Salah satunya adalah dengan melihat kontrak yang dilacak oleh regulator pasar berjangka. Data tersebut menunjukkan hedge fund dan investor spekulatif lainnya memegang lebih dari 180.000 kontrak yang bertaruh pada pelemahan yen, senilai lebih dari US$ 14 miliar pada awal Juli, menurut data CFTC. Pada minggu lalu, posisi tersebut telah dipotong menjadi sekitar US$ 6 miliar.

Proksi lainnya adalah dengan melihat pinjaman luar negeri bank-bank Jepang, yang mencapai US$ 1 triliun pada bulan Maret. Jumlah tersebut meningkat 21% dari tahun 2021, menurut data dari Bank for International Settlements. Sebagian besar pertumbuhan pinjaman yen lintas negara baru-baru ini terjadi di pasar antar bank, di mana bank saling memberikan pinjaman, dan kepada perusahaan keuangan non-bank seperti manajer aset. Pinjaman semacam itu "biasanya merupakan fungsi dari permintaan investor global terhadap carry trade yang didanai yen," kata analis JPMorgan.

Bagaimana kenaikan yen mempengaruhi carry trade?

Lonjakan yen sebesar 7,5% selama seminggu terakhir telah menghantam para pelaku investasi carry trade. Investor yang meminjam yen terkena margin call karena mata uangnya melonjak, yang berarti para bankir mereka menuntut lebih banyak agunan.

Para investor tersebut terpaksa membeli yen untuk menutupi posisi mereka sebelumnya, mendorong mata uang lebih tinggi dan memicu lebih banyak margin call.

Apakah ini sudah berakhir?

Kemungkinan masih tidak. Salah satu faktor yang dapat mendorong penguatan yen lebih lanjut: investor melakukan lindung nilai baru, menurut Chris Turner dari ING, ikutip dari Wall Street Journal. Melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang selama beberapa tahun terakhir sangatlah mahal, sehingga beberapa investor dan bank yang terpapar yen kemungkinan besar memilih untuk tidak melakukan lindung nilai.

Meningkatkan lindung nilai pada dasarnya akan menciptakan lebih banyak permintaan terhadap yen. Hal ini menimbulkan risiko lingkaran setan, karena penguatan yen menyebabkan investor dan pihak lain menutup pertaruhan mereka terhadap yen yang lemah dengan membeli lebih banyak y

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger