Home » , , , , , , , , » Kredit Bank Mei Naik 9,39%, Bank Swasta Berperan Besar.

Kredit Bank Mei Naik 9,39%, Bank Swasta Berperan Besar.

 Ilustrasi Gedung OJK Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit per Mei 2023 naik 9,39% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 6.577 triliun. 

Capiaan pertumbuhan tersebut, secara persentase, menguat 131 basis poin (bps) bila dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya.

Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Edina Rae mengatakan bahwa pertumbuhan kredit pada Mei 2023 disokong oleh bank umum swasta nasional yang tumbuh 15,2% yoy. 

Kemudian dari profil risiko, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross turun ke level 2,52% dan NPL nett 0,77%. Loan at risk (LAR) atau kredit dalam risiko turun 460 bps ke level 13,38%.

Sementara itu, pada periode yang sama dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,55% yoy. Pertumbuhan ini melambat 27 bps dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Perlambatan DPK itu juga terlihat dari pertumbuhan secara tahunan di mana mengalami koreksi 1,79% ytd. 

Dian mengatakan pertumbuhan DPK yang melambat disebabkan oleh komponen giro yang pertumbuhannya turun ke level 8,3% yoy. 

Kendati demikian, berdasarkan indikator likuiditas, dana jangka pendeng yang dimiliki bank masih dalam kondisi aman. 

Rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) per Mei 2023 sebesar 123,7% dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) 27,52%. Angka ini jauh di atas ambang batas ketentuan, di mana AL/NCD 50% dan AL/DPK 10%.

Sementara itu, mengutip data Bank Indonesia, berdasarkan golongan debitur, kredit korporasi naik 9,0% yoy dan perorangan 9,7% yoy. Kedua golongan debitur ini tumbuh lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi lebih tinggi dibandingkan dengan modal kerja dan konsumsi. Secara keseluruhan capaian ketiga jenis kredit tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Mengutip data BI, kredit investasi naik disokong oleh sektor industri pengolahan, seiring dengan perkembangan pada sub sektor industri minyak goreng dari kelapa sawit mentah di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.

Bila dirinci, kredit investasi industri pengolahan menyumbang 16,64% terhadap total kredit investasi. Sepanjang lima bulan tahun ini, rata-rata kredit investasi tumbuh 17,2% yoy. Dengan demikian, kredit investasi Mei 2023 yang sebesar 16,4% yoy masih di bawah rata-rata Januari-Mei 2023.

Kemudian, untuk kredit moda kerja, sektor industri pengolahan menyumbang 24,5%. Akan tetapi BI mencatat sejak awal tahun pertumbuhan kredit modal kerja sektor industri pengolahan melambat. Per Mei, sektor ini hanya tumbuh 2,2% yoy.

Adapun baik di kredit modal kerja maupun kredit investasi, sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi sektor dengan pertumbuhan paling tinggi tahun ini. Rata-rata kredit investasi yang mengalir ke sektor tersebut naik sekitar 40% sepanjang lima bulan pertama tahun ini.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger