Ia mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak mudah mencapai target investasi tersebut. Pertama potensi resesi global, peningkatan inflasi hingga ancaman stagflasi. Kedua, tensi geopolitik perang Ukraina dan Rusia belum selesai, dan semua negara hadapi masalah krisis pangan, energi, keuangan dan perubahan iklim. PT BESTPROFIT
"Tahun depan tambahan target investasi Rp 200 triliun menjadi Rp 1.400 triliun, itu bukan angka biasa, karena sebelumnya target APBN untuk investasi sekitar Rp 900 triliun. Ini menjadi dua tantangan yang dicapai tidak mudah," ucapnya dalam Konferensi Pers, Jumat (30/12/2022).
Disisi lain, Airlangga menyoroti sebanyak 30 negara sudah mengantre untuk mendapatkan bantuan dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). BESTPROFIT
Hal ini menjadi bukti lain, bahwa ekonomi dunia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan berbagai strategi untuk mengantisipasi berbagai risiko global dan meminimalkan dampaknya bagi ekonomi domestik.
"Indonesia tahun depan sudah mengatur defisit APBN kurang dari 3% terhadap Produk Domestik Bruto, jadi ini akan mengandalkan sisi investasi," tegas Airlangga. PT BESTPROFIT FUTURES
Tak hanya itu, pemerintah menilai putusan MK terkait Undang Undang Cipta Kerja telah sangat mempengaruhi (minat investasi). Lantaran perilaku dunia usaha dalam dan luar negeri, dimana mereka hampir seluruhnya menunggu keberlanjutan Undang Undang Cipta Kerja.
Jakarta, Beritasatu.com
0 comments:
Post a Comment