Home » , , , , , , , , , » Laba Angkasa Pura I Naik 120%, Pesawat Sembuh dari Covid-19?

Laba Angkasa Pura I Naik 120%, Pesawat Sembuh dari Covid-19?

 Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. (Angkasa Pura I) Foto: Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. (Angkasa Pura I)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN dibidang operator bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat laba bersih pada kuartal I/2023 naik 120% menjadi sebesar Rp 147 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, capaian tersebut didukung oleh kontribusi tingginya trafik penumpang sebesar 15,3 juta penumpang atau telah mencapai recovery rate sebesar 81% dibandingkan dengan periode yang sama pada sebelum pendemi tahun 2019 sebesar 18,9 juta penumpang.

"Kami berharap agar tren positif ini dapat terus berlanjut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6).

Selain itu, perseroan juga berhasil mencatat kenaikan EBITDA di kuartal I 2023 hampir 11x lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau mencapai Rp 965 miliar.

Pendapatan usaha juga meningkat 107% mencapai Rp 1,95 triliun di Maret 2023, yang terdiri dari pendapatan aero sebesar Rp 1,17 triliun dan pendapatan non-aero Rp 781 miliar.

Dia juga memaparkan pihaknya melakukan transformasi melalui empat pilar yang bertujuan meningkatkan trafik penumpang dan fasilitas yang ada di bandara. Adapun beberapa inisiatif yang dilakukan di antaranya, berupa fleksibilitas slot time, joint marketing, insentif pemberian diskon landing fee kepada maskapai, hingga penguatan kerja sama dengan Emirates untuk peningkatan kapasitas wisatawan yang datang ke Indonesia dengan mendatangkan pesawat komersial terbesar dunia, Airbus A380, melalui rute Dubai-Bali-Dubai.

"Hal ini tercermin pada peningkatan trafik penumpang hingga mencapai 57% dari 9,8 juta penumpang per Maret 2022 menjadi 15 juta penumpang per Maret 2023," jelasnya.

Menurutnya, peningkatan layanan penumpang melalui perbaikan look and feel serta tenant mixing terbukti berdampak pada peningkatan spending per pax. Selanjutnya, implementasi Manajemen Operasi Berbasis Trafik (MOT) berhasil membuat cost operation per pax menjadi lebih efisien dengan realisasi sebesar Rp 48 ribu per pax atau turun 21% dari tahun lalu.

Tak hanya itu, upaya restrukturisasi keuangan juga berhasil meningkatkan arus kas dan likuiditas. Current ratio perusahaan-rasio kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek mengalami peningkatan dari 0,6x di triwulan I 2022 menjadi 1,2x di triwulan I tahun ini.

"Kami menjadi paham bagaimana memaksimalkan kekuatan internal dan mengadaptasi perubahan," pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger