Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kredit perbankan pada Maret 2023 tercatat telah tumbuh 9,93% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp6.445,5 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 11,40% yoy, sementara kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 9,52% persen dan 9,20%.
Secara month to month (mtm), kredit 3 perbankan naik 1,10% atau naik Rp70,14 triliun. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2023 tercatat melandai dengan tumbuh 7% yoy menjadi Rp8.005,6 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro.
Likuiditas industri perbankan pada Maret 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 128,87% dan 28,91%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,72% dan NPL gross 2,49%. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp22,28 triliun menjadi Rp405,42 triliun dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,83 juta nasabah.
Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,44%, jauh di bawah threshold 20%.
"Di sisi profitabilitas, secara umum peningkatan laba bank triwulan I 2023 ini masih sejalan dengan proyeksi Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023 yang terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dan fee based income serta perbaikan kinerja surat berharga," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae saat Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK secara virtual, Jumat (5/5/2023).
Selain itu, pertumbuhan ini juga seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5%. Sementara, permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 24,69%.
"OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya," katanya.
0 comments:
Post a Comment