PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (10/11/2022).
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk 1,46% ke posisi 6.966,837. IHSG keluar dari zona psiologisnya di 7.000 kemarin. PT BESTPROFIT
BEST PROFITNilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 27 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Hanya sebanyak 136 saham yang menguat, sedangkan sisanya melemah yakni 421 saham dan 197 saham stagnan. BESTPROFIT
Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 868,76 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin.
Saat IHSG ambruk, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
Saham baru emiten properti pengelola Balikpapan Superblock, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) kembali memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham BSBK ditutup meroket 32,97% ke posisi harga Rp 242/saham. PT BESTPROFIT FUTURES
BPFNilai transaksi saham BSBK pada perdagangan debutnya kemarin mencapai Rp 220,67 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,01 miliar lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp 24,97 juta di pasar reguler.
BSBK melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana. Harga penawaran sebesar Rp 100/saham. Sehingga, dana yang diperoleh sebesar Rp 275 miliar.
Bersamaan dalam IPO, BSBK juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100/saham. Sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.
BSBK juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam penawaran umum perseroan ini.
Setiap pemegang 100 saham baru berhak memperoleh 137 waran. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.
Sebagai pengembang properti yang berbasis di Kalimantan Timur (Kaltim), perseroan tak mau ketinggalan dalam memanfaatkan momentum peluang bisnis apalagi seriring dengan berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim. Jakarta, CNBC Indonesia
0 comments:
Post a Comment