Pasar Kripto Kebakaran, Ini Penyebabnya

 Ilustrasi/ Cryptocurrency / Aristya Rahadian Foto: Ilustrasi/ Cryptocurrency

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mengalami penurunan hari ini, Jumat (31/5/2024, setelah dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum diperkirakan tidak direspons cukup baik dibandingkan ETF bitcoin.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (31/5/2024) pukul 05:36 WIB, pasar kripto mayoritas turun. Bitcoin naik 0,93% ke US$68.292,13 dan secara mingguan berada di zona positif 0,98%.

Ethereum berada di zona merah 0,95% serta dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan melemah 1,53%

Solana mengalami depresiasi 1,55% secara harian dan secara mingguan anjlok 5,85%.

Begitu pula dengan Toncoin yang berada diteritori negatif 1,11% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tergelincir 3,27%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 0,14% ke angka 2.757,29 Open interest terdepresiasi 2,36% di angka US$69,07 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 61 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Analis di JPMorgan memperkirakan bahwa permintaan ETF spot Ether (ETH) akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan ETF Bitcoin.

Laporan penelitian dari JPMorgan memperkirakan arus masuk bersih hingga US$3 miliar untuk ETF Ether pada tahun 2024. Jika staking diizinkan, angka ini dapat meningkat menjadi US$6 miliar.

JPMorgan mengungkapkan bahwa bitcoin memiliki keunggulan yang telah memenuhi permintaan keseluruhan untuk ETF aset kripto.

Peluncuran ETF spot Bitcoin pada bulan Januari menghasilkan arus masuk yang besar, sebuah tren yang diperkirakan tidak akan terulang pada ETF Ether.

Para analis mencatat bahwa peristiwa halving Bitcoin baru-baru ini juga meningkatkan permintaan, sebuah faktor yang tidak terjadi pada Ether.

Likuiditas Ether yang lebih rendah dan kapitalisasi pasar yang lebih kecil membuat ETF-nya kurang menarik bagi investor institusi dibandingkan dengan Bitcoin.

Selain itu, tidak adanya staking pada ETF Ether mengurangi daya tariknya terhadap platform yang menawarkan hasil staking.

Sentimen ini menekan harga ethereum, sedangkan harga bitcoin justru mengalami penguatan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger