Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto menguat hari ini (25/3/2024) di tengah semakin menipisnya cadangan bitcoin yang dimiliki Grayscale's Bitcoin Trust (GBTC).
Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (25/3/2024) pukul 06:34 WIB, pasar kripto bergerak menguat. Bitcoin naik 4,43% ke US$67.301,72 meskipun secara mingguan berada di zona negatif 1,28%.
Ethereum berada di zona hijau 2,78% dalam 24 jam terakhir kendati dalam sepekan melemah 4,95%. XRP naik 2,33% secara harian dan secara mingguan mengalami apresiasi 2,88%.
Begitu pula Dogecoin yang terbang 7,89% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melonjak 15,36%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 3,88% ke angka 2.790,59. Open interest terapresiasi 4,3% di angka US$71,49 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 75 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dilansir dari cointurk news, perusahaan analisis blockchain Arkham Intelligence memperkirakan bahwa jika tingkat penebusan saat ini terus berlanjut, GBTC dapat menghabiskan cadangan bitcoinnya dalam 96 hari ke depan.
Sejak konversinya menjadi dana ETF Bitcoin spot pada bulan Januari, saldo Bitcoin Grayscale telah menurun sebesar 266.470 Bitcoin.
Ini menunjukkan penurunan yang signifikan dari kepemilikan awalnya sekitar 620.000 Bitcoin.
Tren penurunan ini disebabkan oleh arus keluar mingguan yang konsisten dari dana GBTC, rata-rata sekitar 25.900 Bitcoin.
"Grayscale memulai tahun ini dengan memegang 618.280 Bitcoin untuk Bitcoin Trust GBTC. Mereka sekarang hanya memiliki 356.440 Bitcoin tersisa. Jika ini terus berlanjut, mereka hanya punya waktu 14 minggu sebelum mereka sepenuhnya dilikuidasi." ujar analis Arkham Intelligence.
CEO Grayscale Michael Sonnenshein mengakui perkiraan arus keluar dan terutama menghubungkannya dengan investor yang mengambil keuntungan dan arbitrase yang keluar dari dana tersebut.
Di sisi lain, klien Goldman Sachs menunjukkan minat baru terhadap opsi mata uang kripto.
Klien hedge fund bank tersebut dilaporkan telah meningkatkan keterlibatan mereka dengan mata uang kripto sejak awal tahun, menandai penyimpangan dari pendekatan hati-hati yang terlihat pada tahun sebelumnya.
Head of Digital Assets Goldman Sachs Asia Pasifik, Max Minton mengatakan bahwa terdapat lonjakan minat terjadi akibat persetujuan ETF bitcoin spot.
CNBC INDONESIA RESEARCH
0 comments:
Post a Comment