Home » , , , , , , , , » IHSG Sesi I, Tidak Semua Saham Bank Jumbo Ditutup Hijau

IHSG Sesi I, Tidak Semua Saham Bank Jumbo Ditutup Hijau

 Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Saham perbankan raksasa secara mayoritas bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (23/5/2023), dan turut membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada sesi I.

Berikut pergerakan empat bank raksasa pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Rakyat IndonesiaBBRI5.5502,30%
Bank Negara IndonesiaBBNI8.9501,13%
Bank Central AsiaBBCA9.1001,11%
Bank MandiriBMRI5.175-0,96%

Sumber: RTI

Hingga pukul 12:00, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin penguatan saham bank raksasa hari ini, yakni melonjak 2,3% ke posisi Rp 5.550/unit. Saham BBRI pada perdagangan sesi I kembali mencetak rekor tertinggi barunya (all time high/ATH). PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Namun sayangnya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sebelumnya sempat menguat pada awal sesi I hari ini, berbalik melemah 0,96% menjadi Rp 5.175/unit pada akhir sesi I.

Meski valuasi saham bank raksasa sudah terbilang cukup mahal, tetapi investor kembali memborongnya setelah beberapa hari sebelumnya lesu. BESTPROFIT


Di lain sisi, asing yang terus memborong saham bank raksasa juga menopang keempat saham bank raksasa tersebut. Pada perdagangan Senin kemarin, asing memborong paling banyak di saham BMRI yakni sebanyak Rp 204 miliar. Kemudian disusul BBRI sebanyak Rp 106 miliar.

Tak hanya itu saja, kinerja keuangan yang cemerlang pada kuartal I-2023 juga menjadi sentimen positif bagi saham bank raksasa. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

BBRI menjadi saham dengan perolehan dan pertumbuhan laba terbesar. Laba bersih BBRI pada kuartal I-2023 mencapai Rp 15,56 triliun, naik 27,37% secara tahunan (year-on-year/yoy). Total kredit BRI Group juga tercatat sebesar Rp 1.180,12 triliun, ditopang oleh segmen mikro yang tumbuh sebesar 11,18% yoy.

Berikutnya BMRI juga berhasil meraup laba bersih konsolidasian sebesar Rp 12,6 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 25,2% yoy. Sementara itu kredit BMRI tercatat tumbuh 12,36% yoy menjadi Rp 1.205 triliun.

BBCA juga berhasil meraih laba bersih secara konsolidasi sebesar 43,0% yoy, menjadi Rp 11,5 triliun pada kuartal I/2023. Total kredit BCA, secara keseluruhan naik 12,0% menjadi Rp 713,8 triliun per Maret 2023.

BBNI tercatat berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun di Q1 2023, tumbuh 31,8% secara tahunan dibandingkan periode tahun lalu. Sementara kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% yoy mencapai Rp 634,3 triliun.

Sementara itu, investor mengoleksi saham bank raksasa jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 24-25 Mei 2023.

BI akan mengumumkan suku bunga acuan usai rapat tersebut. Hal ini dapat menjadi sentimen positif maupun negatif bagi sektor perbankan.

Ekonom memproyeksikan BI akan kembali menahan suku bunga di level 5,75% pada pengumuman RDG Kamis (25/5/2023) nanti.

BI telah mempertahankan suku bunga kebijakan sejak kenaikan suku bunga terakhirnya pada Januari lalu dan berulang kali mengatakan kenaikan suku bunga acuan, dengan total 225 basis poin (bp) sejak tahun lalu, cukup untuk menjaga inflasi kembali ke target pada paruh kedua 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger