Home » , , , , , , , , , » Pidato Powell Bikin Ketar-ketir, Pasar Keuangan RI Siaga Satuv

Pidato Powell Bikin Ketar-ketir, Pasar Keuangan RI Siaga Satuv

 Federal Reserve Chairman Jerome Powell holds a press conference following a two day Federal Open Market Committee policy meeting in Washington, U.S., January 30, 2019. REUTERS/Leah Millis Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (REUTERS/Leah Millis)

  • Pasar keuangan Tanah Air masih mencatatkan kinerja mengecewakan pada perdagangan kemarin karena investor was-was menantikan sinyal-sinyal kenaikan suku bunga dari pejabat The Fed.
  • Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pembuat kebijakan bank sentral. Powell mengatakan tren saat ini menunjukkan bahwa tugas melawan inflasi Fed belum berakhir.
  • Dari dalam negeri, BI telah melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia yang meningkat diharapkan memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan kembali mencatatkan kinerja yang mengecewakan pada perdagangan kemarin Selasa (7/3/2023) di tengah penantian investor terkait 'sabda' Powell alias pejabat The Fed. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merana 3 hari beruntun dan rupiah mengambil langkah yang sama.

Dari sisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di zona merah dengan koreksi 0,59% ke 6.766,76 pada penutupan perdagangan kemarin. Dengan ini indeks sudah turun dan berada di level psikologisnya 6.700-an.

Sebanyak 370 saham melemah, hanya 159 saham mengalami kenaikan dan 208 lainnya tidak berubah. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp9,12 triliun dengan melibatkan16,24miliar saham.

Pada perdagangan kemarin, asing melakukan aksi jual (net sell) mencapai Rp 197,93 miliar di pasar reguler. Hampir seluruh sektor melemah. Sektor industri menjadi sektor yang paling merugikan indeks dengan penurunan 1,77%. Sebaliknya, sektor finansial terpantau menjadi satu-satunya penahan koreksi menguat 0,15%.

Dari pasar keuangan lain Rupiah kembali tak berdaya di hadapan dolar AS. Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup diposisi Rp 15.345/US$1. Mata uang Garuda melemah 0,36%.

Pelemahan rupiah didorong karena risk off sementara investor. Pelaku pasar juga menunggu dengan was-was testimoni Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di hadapan senat AS.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger