Home » , , , , , , , , » Bos Tambang Nikel Harita & Taipan Tertua RI Hartanya Rp 18 T

Bos Tambang Nikel Harita & Taipan Tertua RI Hartanya Rp 18 T

 Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono) Foto: Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang saat ini Lim berusia 94 tahun tercatat sebagai taipan RI tertua dengan kepemilikan harta lebih dari US$ 1 miliar.

Forbes mecatat, Lim Hariyanto memiliki kekayaan bersih senilai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000/US$.

Kekayaan Lim Hariyanto dan keluarganya utamanya berasal dari kepemilikan saham mayoritas di perusahaan produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura, Bumitama Agri, di mana perkebunannya beroperasi di Indonesia. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Selain itu Lim yang juga pendiri Grup keluarga Harita juga memiliki mayoritas perusahaan pertambangan bauksit yang terdaftar di Indonesia, yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).

Selain tambang bauksit, Harita Group juga memiliki fokus bisnis tambang nikel dan tercatat sebagai salah satu produsen nikel utama di Indonesia. Saat ini unit bisnis nikel Group Harita dirumorkan akan segera melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal dan menargetkan perolehan dana publik minimal US$ 600 juta atau sekitar Rp 9 triliun. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF
­


Lim Hariyanto memiliki 7 anak, di mana dua anaknya menjadi pemegang peran paling penting di beberapa perusahaan miliknya. Salah satu putranya, yakni Lim Gunawan Hariyanto merupakan CEO Bumitama Agri, sedangkan salah satu putrinya, yakni Christina merupakan presiden komisaris perusahaan sekuritas, Harita Kencana Sekuritas.

Awal kehidupannya, ayah Lim Hariyanto, yakni Lim Tju King merupakan seorang berkewarganegaraan China asal Fujian yang kemudian pindah ke Kalimantan Timur. Beliau pindah karena kemelut antara sisi nasionalis melawan sisi komunis pada saat itu.

Setelah pindah dari China, ayahnya memulai dengan bekerja serabutan, mulai dari berdagang bahkan menjadi kuli juga beliau kerjakan.

Walaupun upah buruh yang diterima oleh ayah Lim saat itu sangatlah sedikit, namun beliau tetap berhemat dan selalu menabung sebisa mungkin.

Ketika tabungannya sudah cukup, beliau pun memulai menjalankan toko kelontong kecil-kecilan, toko kelontong ini beliau jalankan mulai tahun 1915.

Seiring berjalannya waktu, toko kelontong yang dijalankan Lim Tju King berjalan sukses besar dan bahkan bertambah luas hingga ke berbagai usaha. Bahkan, usaha Lim Tju King diteruskan ke anaknya yakni Lim Hariyanto.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger