Rupiah Strong, IHSG Masih Malu-Malu

 Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI ­- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (02/02/03) dibuka naik tipis 0,20% menjadi 6.876,17.

Tiga menit setelah perdagangan dibuka indeks masih tumbuh naik 0,26% ke level 6.880,03.

Sebanyak 239 saham terapresiasi, 109 saham melemah dan 200 saham stagnan. Nilai perdagangan tercatat Rp 414 miliar dengan melibatkan lebih dari 1,2 miliar saham. PT BESTPROFIT


Sentimen positif berasal dari rilis data inflasi Januari yang menurun cukup tajam dibandingkan pada Desember 2022 yang tercatat 5,51% (yoy). Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengumumkan inflasi bulanan (month to month/mtm) pada Januari 2023 mencapai 0,34%.


Inflasi bulanan pada Januari juga terbilang rendah dibandingkan rata-rata dalam lima tahun sebelumnya yang tercatat 0,43%. Inflasi (mtm) jauh lebih rendah dibandingkan pada Desember 2022 yang tercatat 0,66%. BEST PROFIT


Laju inflasi yang melandai akan menjaga daya beli yang pada akhirnya akan berdampak positif kepada perusahaan. Perusahaan berbasis consumer goods akan diuntungkan seperti PT Unilever Indonesia, PT Mayora Indah, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, hingga PT Wing Surya. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF
­

Di samping data dalam negeri, indeks juga menguat didorong cemerlangnya Wall Street pada perdagangan semalam setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik tipis 0,02% ke posisi 34.092,96, S&P 500 melesat 1,05% ke 4.119,47 dan Nasdaq Composite melejit 2% menjadi 11.816,32.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) ke kisaran 4,5% - 4,75%. Hal ini berarti The Fed kembali memperlambat laju kenaikan setelah sebelumnya menaikkan 50 bp pada Desember 2022 dan 75 basis pada empat pertemuan sebelumnya.

Keputusan bulat oleh para peserta Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) itu sejalan dengan ekspektasi pasar keuangan.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan perlu tetap restriktif untuk beberapa waktu dan bahwa para pejabat akan memerlukan bukti yang jauh lebih banyak untuk yakin bahwa inflasi berada di jalur yang menurun ke target 2%. Jakarta, CNBC Indonesia

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger