Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Selasa (31/1/2023), karena investor cenderung wait and see menanti rilis serangkaian data ekonomi penting di global.
Per pukul 10:10 WIB, IHSG melemah 0,45% ke posisi 6.841,3. Meski melemah, tetapi IHSG masih cenderung bertahan di level psikologis 6.800. PT BESTPROFIT
Beberapa saham menjadi pemberat laju penguatan indeks pada perdagangan sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat (laggard) IHSG hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Central Asia | BBCA | -10,73 | 8.550 | -1,72% |
Telkom Indonesia | TLKM | -8,58 | 3.890 | -1,77% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | -4,98 | 4.570 | -0,87% |
Kalbe Farma | KLBF | -4,48 | 2.060 | -4,19% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | -3,89 | 2.790 | -2,11% |
Bank Negara Indonesia | BBNI | -1,91 | 9.150 | -1,61% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | -1,90 | 111 | -1,77% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Saham bank raksasa paling 'jumbo' yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemberat terbesar yakni mencapai 10,7 indeks poin.
Kemudian disusul PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang membebani IHSG sebesar 8,6 indeks poin dan ada juga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memperberat indeks sebesar 4,98 indeks poin.
Terakhir, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga memperberat indeks sebesar 1,9 indeks poin. BEST PROFIT
BESTPROFITPT BESTPROFIT FUTURES
BPF
Investor cenderung wait and see menanti rilis serangkaian data ekonomi penting di global pada pekan ini.
Terkhusus di dalam negeri, data inflasi periode Januari 2023 akan dirilis pada Rabu besok, di mana pasar memprediksi inflasi akan sedikit melandai menjadi 5,4% (year-on-year/yoy) pada bulan ini, dari sebelumnya pada Desember 2022 mencapai 5,51% (yoy).
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi RI pada Januari 2023 juga diprediksi sedikit melandai menjadi 0,5%, dari sebelumnya pada Desember 2022 mencapai 0,66% (mtm).
Selain inflasi, data aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) periode Januari 2023 juga akan dirilis besok. Konsensus pasar dalam polling Trading Economics memperkirakan PMI manufaktur RI sedikit melandai menjadi 50,8, dari sebelumnya pada Desember 2022 di angka 50,9.
Meski diprediksi sedikit melandai, tetapi PMI manufaktur RI masih berada di zona ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.
Namun yang utama, investor menanti kebijakan suku bunga terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB), dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), pada Kamis pekan ini, sehingga Kamis mendatang menjadi hari Super Thursday kembali.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase atau 25 basis poin (bp). Menurut perangkat CME FedWatch, ada kemungkinan 99,9% dari kenaikan The Fed yang relatif kecil pada pekan ini.
Investor pun akan mencari petunjuk tentang seberapa tinggi suku bunga yang akan diambil The Fed dalam perang melawan inflasi.
Selain The Fed, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbaru pada pekan ini, tepatnya pada Kamis.
ECB diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 3% kali ini, berdasarkan polling dari Trading Economics.
Bank sentrak Inggris (Bank of England/BoE) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4%. Jakarta, CNBC Indonesia
Banyaknya pengumuman suku bunga pada pekan ini, dan akan semakin tinggi tentunya membuat pasar berhati-hati. Proyeksi kondisi ekonomi terbaru dari para bank sentral akan menjadi perhatian utama, apakah Negara Barat akhirnya mengalami resesi, atau bisa lolos.
CNBC INDONESIA RESEARCH
0 comments:
Post a Comment