Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) optimis nilai tukar rupiah akan kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Terutama ketika gejolak global mulai mereda.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/12/2022).
"Ke depan BI akan memperkuat stabilitas untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makro ekonomi, dengan akan meredanya gejolak global, BI meyakini nilai tukar rupiah akan bergerak lebih stabil dan menguat ke arah fundamental," jelasnya.
Nilai tukar rupiah kini bertengger di sekitar level Rp 15.500 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar 8,56%. Perry menyatakan ini disebabkan oleh gejolak di pasar keuangan akibat kenaikan suku bunga acuan AS secara agresif.
"Perkembangan nilai tukar Indonesia cukup positif di tengah USD kuat dan ketidakpastian pasar global yang tinggi," papar Perry.
Level sekarang, kata Perry masih lebih baik dibandingkan banyak negara sebanding. Antara lain China, India, Thailand, Filipina dan Turki serta Afrika Selatan.
0 comments:
Post a Comment