"Kami berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat koordinasi dan terus mewaspadai perkembangan risiko global termasuk respons kebijakan,"ucap Sri Mulyani selaku ketua KSSK dalam konferensi pers berkala KSSK IV Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (3/11/2022). PT BESTPROFIT
Hadir dalam dalam jumpa pers Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa.
Ia menjelaskan kinerja perekonomian global dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang meningkat, karena perlambatan ekonomi terjadi di sejumlah negara maju mulai Amerika Serikat (AS), Eropa dan Tiongkok. Hal ini tercermin dari laju purchasing maneger index (PMI) manufaktur global pada September masuk zona kontraksi di level 49,84. BEST PROFIT
BESTPROFIT"Perlambatan tersebut dipengaruhi berlanjutnya ketegangan geopolitik dan perang di kawasan Ukraina yang memicu tekanan inflasi tinggi, fragmentasi ekonomi global, perdagangan dan investasi, serta dampak dari pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif dari otoritas moneter di negara maju,"ucapnya. PT BESTPROFIT FUTURES
BPFSementara itu untuk indeks keyakinan konsumen (IKK) menunjukkan persepsi konsumen yang ekspansif yaitu pada level 117,2. Posisi ini memang lebih rendah dari posisi Juni yang berada pada 128,2. Menurut dia ini merupakan dampak dari penyesuaian harga BBM yang tentu menimbulkan kenaikan harga.
Menkeu memproyeksi suku bunga Fed Fund Rate masih akan meningkat seiring masih menguatnya dolar. Kondisi ini menimbulkan depresiasi nilai tukar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meski demikian, kondisi ekonomi domestik yang membaik terus berlanjut, ditopang permintaan domestik yakni konsumsi swasta di tengah kenaikan inflasi. "Kemudian laju investasi non-bangunan yang meningkat serta kinerja ekspor masih terjaga," ucapnya.
Untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia, pemerintah akan tetap menggunakan instrumen APBN 2022 secara antisipatif, dan responsif. "Namun tetap waspada, agar antisipasi ketidakpastian yang meningkat dapat terus direspon secara tepat waktu dan tepat kualitas antara lain dengan menerapkan mekanisme automatic adjustment dalam pelaksanaan APBN," ucapnya. Jakarta, Beritasatu.com
0 comments:
Post a Comment