
PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (10/5/2022) pagi menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya. Pergerakan rupiah di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona hijau.
Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 09.30 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 14.544 per dolar AS atau menguat 28,2 poin (0,19%) dibandingkan perdagangan sebelumnya. Transaksi rupiah pagi ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.539- Rp 14.562 per dolar AS. PT BESTPROFIT
Sementara yen Jepang di pasar spot exchange melemah 0,09 (0,07%) mencapai 130,3 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun dolar Hong Kong melemah 0,0001 (0,0%) mencapai 7,8 per dolar AS, won Korea melemah 0,07 poin (0,01%) mencapai 1.274 won per dolar AS, rupe India melemah 0,54 poin (0,71%) mencapai 77,4 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok menguat 0,006 poin (0,09%) mencapai 6,7 yuan per dolar AS.
Sedangkan dolar Singapura pagi ini ditransaksikan menguat 0,0001 (0,01%) mencapai 1,39 per dolar AS, peso Filipina menguat 0,2 (0,48%) mencapai 52,4 peso per dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,003 poin (0,07%) mencapai 4,3 ringgit per dolar AS, baht Thailand menguat 0,04 poin (0,13%) mencapai 34,5 baht per dolar AS. BEST PROFIT
Bank Indonesia (BI) siaga di pasar keuangan untuk memastikan kestabilan pergerakan nilai tukar rupiah yang terancam keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Sederet amunisi disiapkan. Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto membeberkan beberapa faktor yang mempengaruhi investor dalam beberapa waktu terakhir. Antara lain perang Rusia dan Ukraina yang belum ada tanda-tanda berakhir. BESTPROFIT
Sebelumnya Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada pekan lalu bahwa peringatan kemenangan tanggal 9 Mei ini berpotensi akan meluas menjadi perang yang lebih besar. Ia menyebut Putin mencoba membumikan narasi Nazi yang berada di negara-negara Barat. PT BESTPROFIT FUTURES
Meski begitu, pernyataan ini dibantah keras oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia menyebut hal ini tak mungkin terjadi. Hal serupa juga ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Ia mengatakan tentaranya tidak akan mendasarkan tindakan sesuai dengan momentum tertentu. Sejauh ini pasukan Moskow dilaporkan terus menggempur wilayah Timur negara itu seperti Luhansk dan Mariupol.
Investor makin mengkhawatirkan perekonomian Amerika Serikat (AS). Upaya menaikkan suku bunga acuan sepertinya tidak berdampak banyak terhadap inflasi yang melonjak sejak awal tahun. Bahkan kemungkinan terjadinya stagflasi semakin dekat. Jakarta, Beritasatu.com


0 comments:
Post a Comment