Foto: Sejumlah pengemudi Gojek bersiap untuk mengendarai motor listrik usai peresmian shelter motor listrik G20 di kawasan pariwisata ITDC Nusa Dua, Bali, Rabu (19/10/2022). Sebanyak 50 motor listrik dengan merek Gesits dan Gogoro disediakan Electrum untuk armada ojek online (ojol) Gojek dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengeluarkan surat edaran terkait pembayaran tunjangan hari raya (THR) untuk para pekerja.
Adapun terkait penerima THR, Kemnaker mengimbau agar perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab turut memberikan tunjangan kepada driver ojek online (ojol).
"Ojol kami imbau dibayarkan [THR]. Meski kerja kemitraan tapi masuk PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertntu), jadi ikut dalam coverage SE THR," kata Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri dalam konferensi pers tentang pembayaran THR keagamaan di kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (20/3/2024).
Akan tetapi dalam laporan keuangan yang baru saja dipublikasikan, emiten startup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kerugian Rp90,5 triliun untuk keseluruhan tahun 2023.
Adapun mengenai THR, hingga berita ini diturunkan GOTO belum memberikan komentar. CNBC sudah menghubungi pihak Gojek tetapi belum ada keterangan resmi yang disampaikan.
Sementara itu, kerugian GOTO dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Mengutip keterangan resminya, hal itu merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia dimulai 1 Februari 2024.
"Rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas Perseroan," tulis manajemen, Selasa (19/3).
Sebagaimana diketahui, pada bulan Desember 2023, GoTo dan TikTok mengumumkan kemitraan strategis yang menggabungkan platform Tokopedia dan layanan e-commerce TikTok di Indonesia di bawah PT Tokopedia, dengan TikTok sebagai pemegang saham pengendali di entitas tersebut.
Sebagai bagian dari perjanjian yang telah diselesaikan pada bulan Januari 2024, TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar pada entitas baru tersebut secara bertahap, tanpa efek dilusi lanjutan bagi GoTo. GoTo juga akan menerima pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.
Pada bulan Januari 2024, GoTo menyelesaikan transaksi dengan TikTok. Langkah ini menggabungkan platform Tokopedia dengan layanan e-commerce TikTok. Bisnis ini menjadi sumber pendapatan bagi GoTo, dengan adanya biaya e-commerce yang akan diterima Perseroan setiap kuartal, sejalan dengan skala dan pertumbuhan dari entitas Tokopedia baru tersebut.
TikTok berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar bagi entitas tersebut secara bertahap, tanpa efek dilusi lanjutan bagi GoTo. GoTo mempertahankan kerja sama dengan pemerintah dan TikTok untuk memastikan pemenuhan terhadap kepatuhan serta transisi untuk pengalaman berbelanja yang nyaman bagi konsumen.
0 comments:
Post a Comment