Foto: Kapal Gamsunoro, kapal minyak Indonesia. (Dok: Pertamina)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan masih terus terjadi di Laut Merah. Ini disebabkan serangan milisi penguasa Yaman, Houthi, terhadap kapal-kapal dagang dan tanker yang melewati jalur pelayaran vital dunia itu.
Namun ada satu fenomena unik yang baru saja terjadi di perairan itu. Sebuah kapal berbendera Indonesia, Gamsunoro, dapat melintasi perairan itu dengan aman tanpa mendapatkan gangguan dari Houthi.
Gamsunoro merupakan kapal tipe Aframax yang dimiliki oleh Pertamina International Shipping (PIS). Dalam situs resminya, kapal ini diresmikan pada 2014. Kapal ini memiliki panjang 228,6 meter dan tonase bobot hingga 104.280 DWT.
Kejadian ini terjadi pada 17 Januari lalu. Gamsunoro dan sebuah kapal berukuran Aframax lainnya berbendera Kepulauan Marshall, Free Spirit, awalnya sempat menjauh dari perairan Selat Bab Al Mandab, yang merupakan penghubung antara Samudera Hindia dan Laut Merah.
Namun, data pelacakan dari LSEG dan Kpler menemukan bahwa kapal itu tiba-tiba bergerak kembali masuk ke dalam perairan yang sedang menemui tensi panas itu.
Berhasilnya Gamsunoro melewati Laut Merah pun menjadi sorotan media AS, di mana negara tersebut masih membombardir kantong-kantong Houthi di Yaman.
"Kedua kapal tanker tersebut membawa bahan bakar berat dan terakhir kali singgah di Fujairah, salah satu pusat bahan bakar minyak terbesar di dunia, di Uni Emirat Arab (UEA)," papar data pelacakan itu dikutip dari US News, Jumat (2/2/2024).
Tujuan mereka sendiri tidak dijelaskan secara pasti. Namun kedua kapal tersebut telah memberi isyarat ke pelabuhan Arab Saudi di sekitar bibir pantai Laut Merah dalam seminggu terakhir.
Adapun Indonesia tidak menjadi salah satu negara yang berafiliasi dan berhubungan secara diplomatik dengan Israel. RI dikenal menjadi salah satu negara yang terus konsisten membela kemerdekaan Palestina dan terus menekan Tel Aviv untuk menghentikan serangannya.
Sebelumnya, beberapa raksasa perkapalan dunia seperti Maersk, Mediterranean Shipping Company (MSC), Ocean Network Express (ONE), Hapag Lloyd, dan Hyundai Merchant Marine (HMM) memilih untuk menghindari perairan Laut Merah dan Terusan Suez, yang mengakomodir 15% perdagangan dunia, akibat serangan Houthi.
0 comments:
Post a Comment