Home » , , , , , , , , » Waspada! Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Bisa Picu Inflasi

Waspada! Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Bisa Picu Inflasi

 Cabai merah

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI- Harga kebutuhan pokok yang melonjak tajam dikhawatirkan bakal meningkatkan inflasi. Apalagi, pemerintah menaikkan harga LPG dan Bahan Bakar Minyak (BBM) pertamax.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan pada April ini inflasi diperkirakan bakal meningkat karena dipicu beberapa hal. “Ada demand yang polanya meningkat di bulan Ramadan atau Lebaran, sedangkan di sisi lain ada kebijakan pemerintah yang berpotensi terjadinya inflasi. April ini dugaan saya tinggi (inflasi), karena ada banyak tekanan dari faktor eksternal,” jelas Margo dalam diskusi bertema "Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu?" dikutip Jumat (8/4/2022). PT BESTPROFIT


Margo mengungkapkan, momentum bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri turut mendorong permintaan beberapa bahan pokok. BPS mencatat terdapat peningkatan harga cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret. Kemudian, bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan juga menjadi beberapa komoditas yang menyumbang inflasi. BEST PROFIT


Ditambah lagi pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berpotensi meningkatkan inflasi sejak Januari lalu. Kebijakan tersebut antara lain kenaikan harga LPG pada 27 Februari 2022, BBM Pertamax per 1 April 2022, dan penyesuaian PPN menjadi 11% pada 1 April 2022. Hal demikian turut mendorong tingkat inflasi di bulan April ini. BESTPROFIT


Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Muhammad Edhie Purnawan mengimbau pemerintah untuk mewaspadai hal tersebut. Dia menyarankan agar koordinasi antara regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan pemerintah perlu ditingkatkan untuk menjaga laju inflasi hingga akhir 2022. "Ada kekhawatiran kenaikan harga-harga seperti BBM dan minyak goreng bisa memicu inflasi 2022 lebih tinggi dari perkiraan pemerintah yang dipatok sebesar 3,0%," kata dia.

Sementara dari sisi eksternal, perang Rusia-Ukraina membuat perekonomian global tertekan karena mengerek inflasi dan kenaikan harga komoditas. Tercatat, inflasi Eropa naik mencapai 7,5% per Maret 2022, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 5,9%. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Dia mengatakan inflasi global yang dipicu perang Rusia-Ukraina harus bisa diantisipasi setiap negara. "Inflasi ini adalah situasi ekonomi yang saya kira akan lama selesainya baik di tingkat global maupun di Indonesia. Saya kira semuanya tahu penyebab inflasi pertama demand dan supply, kali ini ditambah dengan perang Rusia-Ukraina," jelasnya.

Dalam diskusi yang sama, Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun meminta ketegasan pemerintah memberantas mafia minyak goreng karena dapat memicu inflasi. “Kalau negara tidak tegas dalam hal ini, saya yakin akan lama (penyelesaian),” ujar dia.

Selain harga minyak goreng, Misbakhun menyoroti kenaikan harga BBM yang akan berpengaruh pada produksi, dan transportasi sehingga memicu inflasi. “Kebijakan terkait BBM harus dikonsolidasikan ulang, supaya dapat dilihat dampak-dampak ekonominya secara makro. Menurut saya, karena hal ini, recovery secara makro pasti terganggu,” tambahnya. Jakarta, Beritasatu.com

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger