Kementerian PUPR Dorong Profesionalisme Pengelolaan Rusun

 Ilustrasi rusun.


 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta para pemilik dan penghuni rumah susun (rusun) untuk mengelola bangunan vertikal tersebut dengan baik dan profesional. Pembangunan rusun perlu ditingkatkan karena selain mampu mengoptimalkan pemanfaatan lahan juga sebagai solusi tepat penyediaan hunian layak bagi masyarakat.


“Rusun menjadi solusi atas perkembangan penduduk perkotaan yang cepat di lahan yang semakin terbatas. Kami harap pengelolaan rusun di Indonesia semakin baik dan profesional,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1/2022), saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke III Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Susun Seluruh Indonesia (P3RSI). PT BESTPROFIT


Iwan menerangkan, adanya Musyawarah Nasional (Munas) III P3RSI tahun 2022 diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan dalam pembangunan rusun. Pasalnya, semakin padat penduduk akan berimplikasi pada urgensi sistem penyediaan perumahan dan akses infrastruktur dasar yang tepat. “Kami berharap pengelolaan rusun dilakukan profesional dan melibatkan tenaga-tenaga teknik terlatih dalam perawatan dan perbaikan komponen gedung sehingga bisa menjaga umur bangunan sesuai perencanaanya,” terang dia.

Di tengah lahan perkotaan yang semakin terbatas, sedangkan kebutuhan rumah terus meningkat, maka pilihan untuk pembangunan hunian vertikal, baik high rise atau low rise meningkat. “Hunian vertikal menjadi satu-satunya cara dalam mengatasi kepadatan hunian di perkotaan sekaligus meningkatkan suplai perumahan layak terjangkau bagi masyarakat,” kata Iwan. BESTPROFIT


Iwan menjelaskan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah menargetkan pada 2024 sebanyak 70% rumah tangga menempati hunian layak baik dengan intervensi langsung pemerintah atau intervensi tidak langsung. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Ke depan, imbuhnya, tantangan besar yang akan dihadapi dalam kebutuhan rumah di Indonesia terlihat dari pertumbuhan rumah tangga baru mencapai 3,2 juta per tahun, sedangkan rumah tangga eksisting hanya 7,8 juta.

Jakarta, Beritasatu.com

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger