Home » , , , , , , , , , » Masuk Bursa 5 Mei, Segede Apa sih Perusahaan Wulan Guritno?

Masuk Bursa 5 Mei, Segede Apa sih Perusahaan Wulan Guritno?

 Dok Instagram @wulanguritno Foto: Dok Instagram @wulanguritno

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI- Pengelola klub Lucy In The Sky di Kawasan SCBD Sudirman, PT Lima Dua Lima Tiga berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan telah menetapkan harga penawaran umum yakni sebesar Rp 100 per saham.

Artis papan atas Tanah Air, Wulan Guritno dan menantu dari desainer kenamaan, Ghea Panggabean, Surya Andarurachman Putra berada di balik rencana Lima Dua Lima Tiga ini. PT BESTPROFIT

Wulan Guritno, atau Sri Wulandari, tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan tersebut. Sedangkan, Surya menjadi Direktur Utama. Informasi ini terungkap dalam prospektus mengenai rencana IPO Lima Dua Lima Tiga di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEST PROFIT


Bagaimana fundamental perusahaan ini?

Berdasarkan publikasi laporan keuangan sampai dengan Oktober 2020 yang dijadikan acuan tahun buku untuk IPO, Lima Dua Lima Tiga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,40 miliar, turun 48,90% dari periode Oktober tahun lalu Rp 16,45 miliar.

Beban pokok pendapatan tercatat turun 47,62% menjadi Rp 2,64 miliar dari sebelumnya Rp 5,05 miliar. Dengan demikian, laba bruto perseroan menjadi Rp 5,76 miliar dari sebelumnya Rp 11,39 miliar.

Sementara itu, sampai dengan 10 bulan pertama tahun 2020, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 116,48 juta dibanding tahun sebelumnya rugi Rp 178,98 juta.

Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 15,81 miliar, naik dari posisi Oktober tahun lalu Rp 8,64 miliar. Jumlah ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 6,82 miliar dan liabilitas senilai Rp 8,98 miliar. Laporan keuangan ini juga telah mendapat laporan wajar dari Kantor Akuntan Publik Herlianto & Rekan. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES

Seperti diketahui, harga IPO Lima Dua Lima Tiga merupakan kisaran terendah dari proyeksi harga IPO yang sebelumya disampaikan pada rentang Rp 100 sampai Rp 120 per saham. Perseroan akan melantai di BEI pada 5 Mei mendatang.

Menurut Direktur Utama PT Lima Dua Lima Tiga, Andaru Tahir ada beberapa faktor penentuan harga tersebut, antara lain mempertimbangkan kondisi pasar pada saat bookbuilding (masa pembentukan harga), permintaan dari calon investor yang berkualitas, kinerja perusahaan, serta prospek usaha.

Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh penjamin pelaksana emisi efek yang dilaksanakan pada 13 -19 April 2021.

"Hasil dari bookbuilding sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham perusahaan," kata Andaru, dalam keterangan resmi, Senin (26/4/2021).

Lima Dua Lima Tiga akan melepas sebanyak-banyaknya 337,5 juta saham lewat IPO ini atau setara 32,61% dari total modal disetor dan ditempatkan setelah IPO. Dana yang akan diraih melalui IPO mencapai Rp 33,75 miliar.

Komisaris Lima Dua Lima Tiga Wulan Guritno menilai, investor cukup positif melihat prospek rencana bisnis perusahaan ke depannya. Pasalnya, setelah adanya pandemi Covid-19, terdapat perubahan perilaku masyarakat yang mana sekarang masyarakat lebih memilih tempat yang menyediakan ruang terbuka.

"Perusahaan melihat peluang tersebut sehingga seluruh dana yang dihimpun akan digunakan untuk membuka tujuh gerai baru dengan konsep venue yang baru dengan ruang terbuka dan semi-terbuka," ujar aktris film Nagabonar Jadi 2 ini.

Perseroan juga berencana melakukan ekspansi gerai baru ke beberapa kota besar seperti Surabaya, Bandung, dan Bali yang masih dalam proses perencanaan untuk pembukaan gerai. Pembukaan gerai baru tersebut ditargetkan dapat terlaksana pada semester kedua tahun 2022.

Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan pemilik tempat di Senopati, Little Tokyo Blok M, PIK 2, dan Sarinah, sedangkan di Surabaya, Bandung, dan Bali sedang melakukan, perencanaan desain dan juga studi pasar.

Sebagai informasi, sebelum IPO, pemegang saham perseroan dimiliki oleh Felly Imransyah dengan kepemilikan saham 45,81%, Surya Andarurachman Putra sebesar 24,52%, Sedangkan, PT CRA memiliki porsi kepemilikan 29,68% saham.

Setelah IPO, kepemilikan saham Felly, Surya dan PT CRA nantinya akan terdilusi masing-masing menjadi 30,87%, 16,52% dan 20%. Sisanya digenggam investor publik.

Berikut ini susunan pengurus perusahaan:

Komisaris
• Komisaris Utama : Felly Imransyah
• Komisaris : Calvin Lutfi
• Komisaris Independen : Sri Wulandari

Direksi
• Direktur Utama : Surya Andarurachman Putra
• Direktur : Randy Suherman

Sumber: Jakarta, CNBC Indonesia.com

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger