PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia, karena kombinasi faktor krisis Ukraina, pengetatan keuangan di AS, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok. Untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 5,1%, turun 0,1 poin persentase dibandingkan proyeksi Oktober sebesar 5,2%. Pada skenario terburuk (lower case), ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,6%. PT BESTPROFIT
Pertumbuhan ekonomi Asia Timur dan Pasifik secara keseluruhan diproyeksikan menjadi 5% pada tahun 2022— 0,4 poin persentase lebih rendah dari poyeksi pada bulan Oktober. Jika kondisi global memburuk dan respons kebijakan nasional lemah, pertumbuhan bisa lebih rendah lagi di 4%. BEST PROFIT
"Invasi Rusia ke Ukraina mengancam pemulihan ekonomi yang tidak merata di negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik (EAP). Ditambah lagi dengan tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, pengetatan keuangan di Amerika Serikat, dan kembalinya Covid-19 dan perlambatan ekonomi di Tiongkok," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, dalam konferensi pers Bank Dunia, Selasa (5/4/2022). BESTPROFIT
Mattoo menambahkan, berbagai guncangan tersebut membuat perusahaan-perusahaan yang berjuang akan terkena gangguan pasokan. Banyak rumah tangga akan jatuh kembali ke dalam kemiskinan karena harga naik dan daya beli menurun. PT BESTPROFIT FUTURES
"Sementara kapasitas pemerintah untuk membantu telah menyempit karena pengeluaran pandemi. Utang yang tumbuh akan membatasi kapasitas dukungan fiskal. Meningkatnya inflasi dan pengetatan kondisi keuangan global akan mengecilkan ruang untuk pelonggaran moneter," kata dia.
Jakarta, Beritasatu.com
0 comments:
Post a Comment