Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Jelang Demo Ojol Hari Ini, Cek Pergerakan Saham GOTO

 

Demo Gojek di Depan DPR (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Demo Gojek di Depan DPR (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kelompok ojek online (ojol) dan kurir lokal se-Jabodetabek akan melakukan demo hari ini, Kamis (29/8/2024). Aksi demo itu akan menuju ke kantor platform dan juga pemerintah.

Aksi akan dilaksanakan jam 12:00 WIB. Rutenya adalah Istana Merdeka, kantor Gojek dan kantor Grab. Demo akan diikuti sekitar 500-1000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek.

Driver online akan mengutarakan tuntutan mereka ke perusahaan aplikasi transportasi online maupun pemerintah.


Adapun tuntutannya untuk menurunkan biaya potongan aplikasi, hingga melegalkan pekerjaan driver ojol di dalam undang-undang (UU) yang mengikat. Dengan begitu, Igun mengatakan perusahaan aplikasi tak bisa berbuat sewenang-wenang.

Harapannya perusahaan aplikasi bisa menghormati penyampaian pendapat para mitranya. Ini dilakukan sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan.

Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), sejak informasi tersebut beredar, Selasa (27/8/2024, berada di zona merah. Kemarin, Rabu (29/8/2024) saham GOTO ditutup turun 1,92% ke level 51. 

Bila dibandingkan dengan harga penutupan tertinggi pada bulan ini, yaitu 54, saham GOTO telah turun 5,55%. 

Adapun sepanjang perdagangan kemarin saham GOTO bergerak pada level 51-52. Nilai transaksi mencapai Rp 66,78 miliar dengan melibatkan 1,31 miliar saham dalam 14.062 kali transaksi. 

Terkait rencana demo driverojol, Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia Rosel Lavina menyayangkan keputusan untuk mematikan aplikasi pada saat menyampaikan aspirasi mereka.

Ia mengatakan Gojek terbuka terhadap aspirasi para mitra driver dan mengimbau agar penyampaian aspirasi itu dilakukan secara kondusif dan tertib.

Rosel menekankan operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa.

"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," katanya, dikutip Kamis (29/8/2024).

Berlaku 2024, Segini Saldo Minimum di BCA, Bank Mandiri, BRI, BNI

 

kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian
Foto: kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap bank memiliki ketentuan mengenai saldo minimal yang harus tersedia di dalam satu rekening. Artinya, saldo Anda akan tertahan atau mengendap di rekening tabungan.

Setiap bank memiliki kebijakan masing-masing mengenai hal tersebut, bahkan tiap jenis tabungan di satu bank saja bisa memiliki batas minimal saldo yang berbeda.

Mengetahui saldo minimal dan potongan di bank merupakan hal penting. Ini agar saat menabung atau melakukan transaksi lainnya bisa lebih maksimal.

Lantas berapa besaran saldo minimal yang harus ada pada rekening? Berikut ketentuan saldo minimal empat bank besar di Indonesia:

BCA

- TabunganKu: Rp 20.000

- Simpanan Pelajar: Rp5.000

- Tahapan Xpresi: Rp10.000

- Tahapan: Rp50.000

- Tapres: Rp5.000.000

- BCA Dollar: US$100 atau S$200


Bank Mandiri

- Tabungan Rupiah: Rp 100.000

- Tabungan NOW: Rp 25.000

- Tabungan Payroll: Rp 10.000

- TabunganKu: Rp 20.000

- Tabungan TKI: Rp 10.000

- Tabungan Mitra Usaha: Rp 1.000.000

- Tabungan SiMakmur: Bebas biaya

- Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel): Rp 5.000

BNI

- BNI Taplus: Rp 150.000

- BNI Taplus Bisnis: Rp 1.000.000

- BNI Taplus Pegawai: Sesuai Perjanjian Kerjasama (PKS)

- BNI Taplus Muda: Tidak dikenakan saldo mengendap

- BNI Pandai: Tidak dibatasi

- BNI SimPel: Rp 5.000

- BNI Tabunganku: Rp 20.000


BRI

- BRI Simpedes: Rp 25.000

- BritAma: Rp 50.000

- BritAma Bisnis: Rp 50.000

- BritAma Pro: Rp50.000

- BritAma X: Rp50.000

- BRI Tabunganku: Rp 20.000

- BRI Junio: Rp 20.000

- BRI SimPel: Rp 5.000

Ini Alasan Bangkok Bank Lepas Miliaran Saham Bank Permata (BNLI)

 

Permata Bank
Foto: Permata Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangkok Bank melepas 3,47 miliar saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dalam dua kali transaksi. Pertama pada 16 Agustus 2024 dan kedua 21 Agustus 2024. Kedua transaksi dilakukan melalui pasar negosiasi dan diselesaikan pada 23 Agustus 2024.

Bangkok Bank masih menjadi pemegang saham pengendali BNLI, tetapi kepemilikannya tergerus menjadi 89,12% dari sebelumnya 98,71%.


Transaksi tersebut dilaksanakan pada harga Rp 920. Dengan demikian nilai transaksi mencapai Rp 3,19 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (27/8/2024), Bangkok Bank melepas 3,47 miliar saham BNLI untuk memenuhi kewajiban tender wajib. "Tujuan dari transaksi pemenuhan kewajiban setelah penawaran tender wajib berdasarkan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka," demikian tulis manajemen. 

Adapun dalam sepekan terakhir saham BNLI telah naik 60,43% ke level 1.500. Secara harian, dalam perdagangan kemarin, BNLI naik 3,09%. 

Sebagai informasi, BNLI sempat menyentuh level 2.930. Lalu terpangkas hingga menyentuh harga 900. 

Sementara itu, Bank Permata melaporkan laba bersih pada semester I-2024 sebesar Rp 1,52 triliun, naik 8,74% secara tahunan (yoy).

BI Serius Tinggalkan Dolar AS, Ogah Gantungkan Nasib ke Paman Sam

 

Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kerap kali tertekan ketika ada gejolak ekonomi global, seperti tingginya tren suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang kini di level 5,25%-5 50%.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter BI Juli Budi Winantya menjelaskan, rentannya kurs rupiah terhadap dolar itu disebabkan tingginya ketergantungan transaksi barang dan jasa perdagangan internasional Indonesia dengan dolar AS.

Hal ini tercermin dari transaksi berjalan Indonesia yang masih mengalami defisit atau current account deficit. Pada kuartal II-2024, transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 3 miliar atau 0,9% dari PDB. Artinya kebutuhan dolar lebih tinggi ketimbang pasokannya.

Bila kebutuhan dolar Indonesia bisa terus sesuai dengan pasokan yang ada, Juli memastikan mata uang Garuda akan lebih stabil ke depannya dari gejolak yang terjadi di AS. Sebagaimana halnya India yang kini tengah mengalami stabilitas nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi yang sangat kencang.

"Kalau India itu surplus dia ekspornya lebih besar dari impornya, baik ekspor barang, jasa, manufaktur, dan lain-lain itu lebih besar," kata Juli dalam diskusi di Nusa Dua, Bali, dikutip Senin (26/8/2024)

"Sehingga, kalau Fed Fund Rate menguat, semua negara kena. Tapi, dampaknya ke perekonomian yang beda. Kayak India, dia punya valas cukup, dolar menguat atau melemah enggak akan banyak pengaruhi mereka karena supply dolar di mereka cukup besar," tegasnya.Selama neraca transaksi berjalan defisit, Juli menegaskan maka pemenuhannya selama ini mau tidak mau harus ditutup dari luar negeri, dalam bentuk aliran modal asing ke instrumen investasi portofolio. Sayangnya, investasi portofolio itu hot money atau mudah keluar masuk, sehingga tidak memberikan kestabilan terhadap pasokan dolar.

"Makanya dari dulu sampai sekarang digencarkan structural reform, bagaimana memperkuat ekspor, bagaimana mengurangi ketergantungan impor, dan BI mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengharuskan transaksi dengan rupiah," ucap Juli.

Oleh sebab itu, Juli mengatakan, untuk menangani berbagai permasalahan itu, maka saat ini BI tengah gencar mengurangi ketergantungan transaksi dengan dolar, sambil memperkuat kinerja ekspor, baik barang dan jasa untuk mempertebal pasokan valas.

Salah satu kebijakan itu ialah melalui dorongan penggunaan mata uang lokal saat bertransaksi dengan mitra dagang utama. Kebijakan itu dikenal dengan istilah local currency settlement (LCS) atau local currency transaction (LCT).

Selain itu, pemerintah dan BI juga gencar mendorong para pelaku usaha untuk memarkirkan dolar hasil ekspornya di sistem keuangan domestik. Kebijakan itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

"Itu kan sudah mengurangi ketergantungan, mengurangi volatilitas dari US dolar," ungkap Juli.


Juli menekankan, sebetulnya defisit nya transaksi berjalan juga bukan berarti Indonesia asal-asalan dalam mengimpor barang dan jasa. Sebab, kerap kali impor berupa barang modal dan bahan baku yang sifatnya bisa mendukung nilai tambah bagi perekonomian domestik.

"Impor barang modal itu kita melihatnya sesuatu yang bukan harus kita khawatirkan secara berlebihan, karena ini impor barang modal untuk meningkatkan kapasitas ekonomi," tuturnya.

Daftar 10 Bank Terbesar RI: OCBC Geser Permata, Danamon Paling Buncit

 

Cover Artikel CNBC Indonesia Best Bank of The Year
Foto: Ilustrasi Bank (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset perbankan nasional makin tambun sepanjang tahun ini. Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Mei 2024 mencatat total aset bank umum (BU) sebesar Rp11.921,36 triliun. Pertumbuhan aset tersebut nyaris double digit, yakni 9,48% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp10.888,88 triliun pada Mei 2023.

Sejumlah perbankan RI pun telah merilis laporan keuangannya pada semester I-2024. Sebagian mencatatkan pertumbuhan aset hingga double digit sepanjang paruh pertama tahun ini.


Di antara lima bank besar di Indonesia, tidak ada pergeseran berarti. Bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), masih kokoh di posisi pertama sebagai bank dengan aset terjumbo se-Indonesia. Bank berlogo pita emas itu menjadi satu-satunya yang memiliki besaran aset tembus lebih dari Rp 2.000 triliun.

Lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyusul dengan besaran aset Rp 1.977,37 triliun. Selanjutnya, ada bank swasta terbesar RI PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan besaran Rp1.425,41 triliun. Di posisi keempat ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp1.072,45 triliun.

Sementara itu, PT OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia telah berhasil menyalip posisi PT Bank Permata Tbk. (BNLI) di urutan ke-8. Aset OCBC Indonesia tercatat naik 9% yoy menjadi Rp266,45 triliun, mengalahkan jumlah aset PermataBank yang hanya naik mini 2,76% menjadi Rp258,35 triliun.

Pada kuartal I-2024, PermataBank memiliki aset sebesar Rp253 triliun, tipis di atas aset OCBC yang saat itu sebesar Rp252 triliun.

Lalu Bank Danamon menjadi urutan terbawah dalam daftar 10 bank terbesar di Indonesia. Bank milik MUFG ini memiliki aset Rp 231,91 triliun. Beberapa bank tercatat terpental dari daftar 10 bank terbesar, seperti BTPN dan juga Bank Panin. 

Selengkapnya, berikut daftar 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan laporan keuangan Juni 2024: 

Daftar Aset 10 Bank Besar Semester I 2024 (Rp triliun)

No.

Bank

Semester I-2024

Yoy

1

Bank Mandiri

2.257,8

15%

2

BRI

1.977,37

9,54%

3

BCA

1.425,41

5,06%

4

BNI

1.072,45

4,6%

5

BTN

455,60

13,7%

6

BSI

360,85

15,1%

7

CIMB Niaga

346,7

5,18%

8

OCBC Indonesia

266,45

9%

9

Bank Permata

258,35

2,76%

10

Bank Danamon

231,91

13,72%


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger