Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Rupiah Anjlok Terburuk Sepanjang Sejarah, Lewati Krisis 98 & Covid

 

Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka melemah 0,79% di angka Rp16.575/US$ pada pukul 11:11 WIB hari ini, Jumat (28/02/2025) melansir dari Refinitiv. Posisi ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah rupiah. 

Adapun, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:54 WIB naik 0,04% di angka 107,29 Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (27/2/2025) yang berada di angka 107,24.

Ekonom Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai Pelemahan Rupiah pagi ini seiring dengan lonjakan volatilitas yang disertai aksi ambil untung investor seiring dengan penerapan kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif barang impor dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok sejak awal 25 Maret.

Pelemahan nilai tukar Rupiah juga seiring dengan meningkatnya permintaan dolar AS dari pelaku ekonomi dalam negeri untuk kebutuhan pembayaran rutin akhir bulan.

"Seperti pembayaran utang dan bunga serta pembayaran barang impor, seperti bahan baku produksi dan barang konsumsi, khususnya untuk bulan puasa dan lebaran mendatang," ujar Myrdal dikutip Jumat (28/2/2025).

Tarif baru terhadap Cina oleh Amerika Serikat ini merupakan tambahan dari bea masuk 10% yang sebelumnya diberlakukan awal bulan ini, ketika ia menunda tarif terhadap Kanada dan Meksiko. Tarif sebesar 25% berlaku untuk seluruh impor Kanada dan Meksiko, kecuali produk energi dari Kanada, yang akan dikenakan pajak sebesar 10%.

Negara-negara tersebut ditambah adalah penjual terbesar ke AS. Jika tidak ada penangguhan hukuman pada menit-menit terakhir, maka pada tanggal 4 Maret 2025 Maret, pajak impor akan meningkat sebesar lebih dari US$1 triliun.

"Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas, kami memperkirakan inflasi AS akan lebih tinggi hingga 3,5% pada tahun 2025. The Fed dan bank sentral lainnya memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga kebijakan, namun terbatas karena tekanan inflasi yang lebih tinggi," ujarnya.

Sementara Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra menilai faktor eksternal masih mendominasi pelemahan rupiah. Pasalnya, pasar masih mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan tarif Trump.

Selain itu, komponen harga dari data PDB AS semalam yaitu data GDP Price Index AS Q4 menunjukkan kenaikan melebihi sebelumnya.

"Bisa diartikan adanya tekanan inflasi kembali yang bisa mengundang The Fed untuk menunda pemangkasan suku bunga acuannya danan ini mendorong penguatan dollar AS," ujarnya.

Jadi Faktor eksternal masih mendominasi. Ariston menilai dari sentimen yang saat ini cenderung mendukung dolar AS yang masih bertahan.

"Tekanan terhadap rupiah masih bisa berlanjut untuk beberapa bulan ke depan. Peluang ke area 16700 masih terbuka," ujarnya.

Asing Terciduk Borong Saham Ini Saat IHSG Ambruk 2,4%

 

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kedua pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah. Indeks ditutup 2,41% ke 6.587,09 pada perdagangan Selasa (25/2/2025).

Nilai transaksi kemarin mencapai Rp 11,78 triliun yang melibatkan 21,27 miliar saham dalam 1,25 juta kali transaksi. Sebanyak 490 saham turun, 119 naik, dan 173 stagnan.

Sentimen negatif bagi pasar saham datang dari dalam dan luar negeri, khususnya pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin (24/2/2025), Trump menegaskan bahwa tarif yang sempat ditunda selama sebulan akan tetap diberlakukan sesuai jadwal.

Dari dalam negeril, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

Lalu, kehadiran Danantara juga menjadi pemicu kekhawatiran lain, terutama karena adanya empat perusahaan publik yang tercatat di bursa saham Indonesia yang masuk ke Danantara.


Sementara itu, investor asing kembali melakukan penjualan bersih jumbo sekitar Rp1,63 triliun di seluruh pasar. Antara lain, sebesar Rp1,63 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp313,99 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Akan tetapi di tengah beragam sentimen pemberat IHSG, asing tercatat masih mengoleksi sejumlah saham. BBNI menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp 53,95 miliar. Lalu diikuti oleh PTRO Rp 29,36 miliar dan GOTO Rp14,09 miliar.

Mengutip Stockbit, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Selasa:

  1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp53,95 miliar
  2. PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp29,36 miliar
  3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp14,09 miliar
  4. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp13,74 miliar
  5. PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) - Rp13,49 miliar
  6. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp8,96 miliar
  7. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp8,12 miliar
  8. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) - Rp7,24 miliar
  9. PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) - Rp5,80 miliar
  10. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp5,70 miliar

Harta Karun Rp 15 T Diambil Pemerintah, Penemu Malah Dibiarkan Melarat

 

Seseorang memegang berlian seberat 2.492 karat yang ditemukan di negara itu dan dipamerkan di Gaborone, Botswana, Kamis (22/8/2024). (AP Photo)
Foto: Seseorang memegang berlian seberat 2.492 karat yang ditemukan di negara itu dan dipamerkan di Gaborone, Botswana, Kamis (22/8/2024). (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mat Sam, warga asal Kampung Cempaka, Kalimantan Selatan, hidup melarat setelah menemukan harta karun senilai Rp 15 triliun pada masa sekarang.

Bagaimana bisa?

Kisah tragis Mat Sam bermula pada Kamis 26 Agustus 1965. Hari itu, Mat Sam dibantu 4 orang teman sedang bekerja mencari intan. Di tengah pencarian, mereka tak sengaja menemukan intan berukuran berukuran besar. Mat Sam bersaksi intan tersebut sangat bersih dan berwarna biru campur kemerahan.

Penemuan ini lantas membuat heboh, yang beberapa tahun kemudian diketahui sangat membuat Mat Sam menyesal atas kehebohan ini. Setelah ditelusuri, temuan intan oleh Mat Sam menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, yakni 166,75 karat.

"Harganya diperkirakan tidak kurang dari puluhan miliar rupiah, karena intan tersebut hanya sedikit lebih kecil dari "kohinur" (red, berlian India) yang menghiasi mahkota Kerajaan Inggris," tulis harian Pikiran Rakjat (31 Agustus 1965).

Setelah viral, nama Mat Sam menjadi terkenal. Semua orang menduga dirinya bakal kaya raya sebab menemukan harta karun super besar. Sayangnya, itu tak terjadi. Temuan intan tak menjadi miliknya, melainkan diambil pemerintah.

Surat kabar Angkatan Bersenjata (11 September 1967) menuliskan, intan tersebut diamankan oleh Pantjatunggal Kabupaten Banjar dan dibawa ke Jakarta untuk diberikan kepada Presiden Soekarno. Proses ini menurut koran tersebut, "bertentangan dengan keinginan para penemu/pemilik."

Dalam pewartaan Pikiran Rakjat (31 Agustus 1965), intan 166,75 karat itu akan digunakan untuk membangun Kalimantan Selatan, serta dialihkan untuk pembelian teknologi penggalian supaya produksi intan meningkat. Sebagai timbal balik, presiden akan memberi hadiah kepada Mat Sam dan 4 orang temannya itu berupa naik haji gratis.

"Penggali intan dan 4 orang serta istrinya mendapat prioritas untuk menunaikan ibadah haji," tulis pewarta Pikiran Rakjat.

Jelas, info ini membuat Mat Sam senang bukan kepalang. Sebentar lagi dia bisa ibadah haji gratis hadiah dari pemerintah. Namun, kesenangan itu rupanya hanya sesaat.

Hadiah dari pemerintah faktanya tak kunjung tiba. Sampai akhirnya, hitung maju dua tahun kemudian, Mat Sam dan 4 orang temannya memberanikan diri bersuara. Sebagai penemu intan terbesar, mereka memohon keadilan dan meminta pemerintah menunaikan janjinya.

Sebab, menurut laporan Kompas (11 September 1967), para penemu hidupnya sangat sengsara dalam jeratan penderitaan.

"[...] Penemu/pemilik pertama yang pada dewasa ini hidup dalam ketidakcukupan dan tidak pernah merasakan kenikmatan yang sesungguhnya dari hasil penemuan itu," tulis Kompas.

Apalagi, intan 166,75 karat itu diketahui berharga Rp3,5 miliar atau berkisar US$248 ribu. Dalam harian Nusantara (15 Agustus 1967), harga emas tahun 1967 berharga Rp230 per gram.

Berarti dengan Rp3,5 miliar bisa membeli 15.217.315 gram emas. Jika dikonversikan ke masa sekarang dan berpatokan pada harga emas 2024, berarti intan 166,75 karat seharga Rp3,5 M senilai Rp15,22 triliun. Sangat fantastis.

Tentu saja, wajar apabila Mat Sam bersuara dan memohon keadilan. Jika tak diambil pemerintah, maka dia kini sudah jadi miliarder dan hidup tak melarat. Suara Mat Sam ini kemudian disampaikan melalui kuasa hukum yang kemudian diteruskan kepada Presidium Kabinet Ampera, yakni Jenderal Soeharto.

"Berharap pemerintah dapat meninjau kembali persoalan tersebut demi tegaknya kembali keadilan dan kebenaran," tutur tim kuasa hukum, dikutip Kompas.

Akan tetapi, setelahnya, tak diketahui lagi apakah keadilan Mat Sam diproses pemerintah atau tidak sebab tidak ada catatan sejarah lanjutannya.

Kelola Dana BUMN Rp 15.000 Triliun, Ini Dia Sosok Bos-Bos Danantara

 

Danantara Indonesia. (CNBC Indonesia)
Foto: Danantara Indonesia. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari ini, Senin (24/2/2025), Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Danantara Indonesia Sovereign Fund yang akan mengelola seluruh aset dan kekayaan BUMN di Indonesia.

Badan ini akan mengelola aset BUMN dengan nilai hingga Rp 15.000 triliun atau US$ 900 miliar. Ada tiga orang yang akan menjabat sebagai direksi di badan ini. Siapa saja mereka?

Pertama, Rosan P. Roeslani akan menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Rosan saat ini juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BKPM. Rosan juga dikenal sebagai sosok pengusaha dan juga mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat. Lalu, kedua, Dony Oskaria yang akan menjabat sebagai Direktur Operasional atau Chief Operating Officer (COO). Dony saat ini juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, sekaligus Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Dony juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), perusahaan induk BUMN pariwisata Indonesia. Dia juga pernah menjabat sebagai direktur di PT Garuda Indonesia Tbk.

Selanjutnya, menjabat sebagai Direktur Investasi atau Chief Investment Officer (CIO), Pandu Sjahrir. Pandu dikenal sebagai investor di sektor teknologi. Keponakan Luhut B. Panjaitan ini sekarang juga menjabat sebagai eksekutif di Toba Bara Sejahtera (TBS).

Ada juga Ketua Dewan Pengawas, yang berdasarkan informasi yang dihimpun CNBC Indonesia, dijabat oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian, posisi Wakil Ketua Dewan Pengawas diisi oleh Muliaman D. Hadad. Rencananya, kepala lembaga seperti KPK, Kejaksaan Agung, BPK dan BPKP serta PPATK, akan mengisi jabatan sebagai pengawas Danantara.

Adapun, tujuan utama dibentuk Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah mengoptimalkan aset-aset di BUMN yang nilainya mencapai Rp 15.000 triliun. Tujuan lainnya yaitu untuk mendanai proyek strategis nasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa tergantung pada modal asing.

Selain sebagai Badan Pengelola Investasi, Danantara juga memiliki target a.l. mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 8%, membantu Indonesia keluar dari Middle Income Trap atau jebakan negara berpenghasilan menengah dan menaikkan kesejahteraan rakyat lewat pembangunan yang lebih cepat dan terarah. 

Sebagai informasi Danantara akan memiliki 99% saham seri B di seluruh BUMN. Sementara itu, 1% saham seri A atau dwiwarna akan dipegang oleh Kementerian BUMN. Dewan Direksi Danantara akan bertanggung jawab langsung secara struktural kepada Presiden Republik Indonesia.

Asing Terciduk Diam-Diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Merah

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (20/2/2025). IHSG ditutup di posisi 6.788,04 atau turun 0,1%.

Nilai transaksi hingga akhir perdagangan mencapai Rp12,32 triliun yang melibatkan 18,82 miliar saham dalam 1,27 juta kali transaksi. Sebanyak 236 saham naik, 334 turun, dan 309 tidak bergerak.


Sementara itu, investor asing tercatat kembali gencar melakukan penjualan bersih sebesar Rp787,68 miliar di seluruh pasar. Dengan rincian, sebesar Rp743,78 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp43,90 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Di samping itu, masih ada sejumlah saham yang diborong asing yang menadahi tekanan terhadap IHSG. Mengutip Stockbit, berikut net foreign buy perdagangan Kamis!

  1. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp146,34 miliar
  2. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp83,84 miliar
  3. PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) - Rp34,70 miliar
  4. PT MD Entertainment Tbk. (FILM) - Rp29,76 miliar
  5. PT Remala Abadi Tbk. (DATA) - Rp22,65 miliar
  6. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp20,54 miliar
  7. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp12,76 miliar
  8. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp10,77 miliar
  9. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp8,31 miliar
  10. PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) - Rp8,08 miliar
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. BPFJAMBI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger